Tokoh Tokoh Farmasi

Artikel, Tokoh Tokoh Farmasi, Hippocrates, Dioscorides, Galen, Philippus Aureolus Theophratus Bombastus van Hohenheim, Ibnu Al-Baitar, Abu Ar-Rayhan Al-Biruni, Abu Ja’far Al-Ghafiqi, Al-Razi, Sabur Ibnu Sahl, Ibnu Sina, Prof. Dr. Djoko Santoso, Prof. Dr. Koentjoro Soeparno, Prof. Laksmitawati Darto Wiyo, Prof. Raymond Tjandrawinata, Prof. Dr. Siti Maria,


Tokoh Tokoh Farmasi - Hippocrates - Dioscorides - Galen - Philippus Aureolus Theophratus Bombastus van Hohenheim - Ibnu Al-Baitar - Abu Ar-Rayhan Al-Biruni - Abu Ja’far Al-Ghafiqi - Al-Razi - Sabur Ibnu Sahl - Ibnu Sina - Prof. Dr. Djoko Santoso - Prof. Dr. Koentjoro Soeparno - Prof. Laksmitawati Darto Wiyo - Prof. Raymond Tjandrawinata - Prof. Dr. Siti Maria I www.ProfesionalMassage.com


ProfesionalMassage.com - Ilmuwan-ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran antara lain adalah:

Hippocrates (460 – 370 Sebelum Masehi)

Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika pengetahuan kedokteran, serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi. Hasil uraiannya dari beratus-ratus obat-obatan pada masa itu menimbulkan suatu istilah “Farmakon”, yang diartikan sebagai obat yang dimurnikan hanya untuk tujuan kebaikan.

Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi)

Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga ahli Botani. Dia meruapakan orang yang pertama kali menggunakan ilmu tunbuhan sebagai Ilmu Farmasi Terapan. Hasil karyanya De Materia Medika dianggap sebagai awal dari pengembangan botani farmasi, yang kemudian ilmu bidang ini sekarang dikenal sebagai Farmakognosi.

Obat-obat yang berhasil dibuat oleh Dioscorides antara lain Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan Cinnamon.

Galen (130 – 200 Setelah Masehi)

Galen adalah seorang dokter dan ahli farmasibangsa Yunani yang menciptakan suatu sistem yang sempurna dari fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dialah yang memulai pembuatan obat-obatan yang berasal dar tumbuhan dengan mencampur atau melebur masing-masing bahan, yang sekarang ini disebut sebagai “Farmasi Galenika”.

Philippus Aureolus Theophratus Bombastus van Hohenheim (1493 – 1541 Setelah Masehi)

Philipus adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya sebagai “Paracelcus”. Pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan dan perkembangan dunia farmasi, yakni menyiapkan bahan obat yang spesifik untuk melawan penyakit dan memperkenalkan sejumlah besar zat kimia obat secara internal.

Ibnu Al-Baitar

Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang Sederhana), beliau turut memberi kontribusi dalam dunia farmasi. Di dalam kitabnya itu, dia mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat (sekarang lebih dikenal dengan nama herbal) yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang pantai Mediterania. Lebih dari dari seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Seribu lebih tanaman obat yang ditemukannya pada abad ke-13 M itu berbeda dengan tanaman yang telah ditemukan ratusan ilmuwan sebelumnya. Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb menjadi teks berbahasa Arab terbaik yang berkaitan dengan botani pengobatan. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-Baitar melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap digunakan sampai masa Renaisans di Benua Eropa.

Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M – 1051 M)

Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya, seperti astronomi, matematika, filsafat dan ilmu alam. Ilmuwan Muslim yang hidup di zaman keemasan Dinasti Samaniyaah dan Ghaznawiyyah itu turut memberi kontribusi yang sangat penting dalam farmasi. Melalui kitab As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas dan jelas mengenai seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi perkembangan farmasi itu diselesaikannya pada tahun 1050 M – setahun sebelum Al-Biruni tutup usia. Dalam kitab itu, Al-Biruni tak hanya mengupas dasar-dasar farmasi, namun juga meneguhkan peran farmasi serta tugas dan fungsi yang diemban seorang farmasis.

Abu Ja’far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)

Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi kontribusi dalam pengembangan farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami’ Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Kitab tersebut memaparkan tentang pendekatan metodologi eksperimen, serta observasi dalam bidang farmasi.

Al-Razi

Sarjana Muslim yang dikenal di Barat dengan nama Razes itu juga ikut andil dalam membesarkan bidang farmasi. Al-Razi memperkenalkan penggunaaan bahan kimia dalam pembuatan obat-obatan seperti pada obat-obatan kimia sekarang.

Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)

Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori pharmacopoeia (farmakope). Dia menjelaskan beragam jenis obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmasi dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin. Dalam kitabnya beliau memberikan resep kedokteran tentang kaedah dan teknik meracik obat, tindakan farmakologisnya dan dosisnya untuk setiap penggunaan. Formula ini ditulis untuk ahli-ahli farmasi selama hampir 200 tahun.

Ibnu Sina

Dalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas tentang farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu Sina menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.

Prof. Dr. Djoko Santoso: Tokoh farmasi Indonesia yang dikenal sebagai ahli farmakologi dan toksikologi. Beliau merupakan salah satu pendiri Perhimpunan Pharmaco-Medical di Indonesia.

Prof. Dr. Koentjoro Soeparno: Seorang profesor farmasi Indonesia yang dikenal sebagai tokoh dalam bidang farmasi dan obat-obatan tradisional Indonesia. Ia juga aktif dalam organisasi farmasi internasional dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Farmasi dan Obat-Obatan Tradisional Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.

Prof. Laksmitawati Darto Wiyo: Tokoh farmasi Indonesia yang terkenal sebagai pengajar dan peneliti di bidang farmasi klinik. Beliau aktif dalam mengembangkan pendidikan farmasi di Indonesia dan menjadi salah satu pionir dalam pengembangan farmasi klinik di negara ini.

Prof. Raymond Tjandrawinata: Tokoh farmasi Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan CEO Kalbe Farma, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Beliau berperan penting dalam mengembangkan industri farmasi di Indonesia dan menginspirasi banyak generasi muda untuk terlibat dalam bidang ini.

Prof. Dr. Siti Maria: Tokoh farmasi Indonesia yang dikenal sebagai ahli farmasi dan peneliti di bidang pengembangan obat-obatan. Beliau aktif dalam organisasi farmasi internasional dan terlibat dalam pengembangan berbagai obat baru di Indonesia.

POSTINGAN POPULER

LIGHT MASSAGE 90 MENIT AREA JABODETABEK

Progestin (Progesteron Sintetis)

LIGHT MASSAGE 180 MENIT AREA JABODETABEK

LIGHT MASSAGE 120 MENIT AREA JABODETABEK

Ovarium Polikistik

8 Alasan Kenapa Anda Perlu Dipijat

Terapi Lintah Wu Wei

BODY MASSAGE 180 MENIT AREA JABODETABEK

TERAPI LINTAH WU WEI AREA JABODETABEK

LIGHT MASSAGE 150 MENIT AREA JABODETABEK